Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah Berikan Arahan ke Polwan Polda Sumut: Dorong Polwan Jadi Garda Terdepan Perlindungan Perempuan dan Anak

Medan — Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Orang (PPA dan PPO) Bareskrim Polri terus memperkuat peran polisi wanita (Polwan) dalam penanganan kasus kekerasan berbasis gender. Pada Rabu (18/6/2025), Dir PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol. Dr. Nurul Azizah memberikan arahan langsung kepada jajaran Polwan Polda Sumatera Utara dan jajaran melalui ruang vicon Polda Sumut.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran Dir PPA dan PPO Bareskrim Polri, Pakor Polwan Polda Sumut, serta puluhan personel Polwan dari berbagai satuan kerja di lingkungan Polda Sumut.

Dalam sambutannya, Pakor Polwan Polda Sumut menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung dari Bareskrim Polri, khususnya Dir PPA dan PPO. Ia menyebut kehadiran Brigjen Pol. Nurul Azizah menjadi inspirasi dan semangat baru bagi para Polwan di wilayah.

“Kehadiran Ibu bukan hanya membawa semangat baru, tetapi juga menjadi inspirasi dan motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan profesionalisme, integritas, serta peran aktif Polwan dalam pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” ujar Pakor Polwan Polda Sumut.

Brigjen Pol. Nurul Azizah dalam arahannya menegaskan bahwa Direktorat PPA dan PPO merupakan struktur baru di Bareskrim yang dibentuk pada 17 Oktober 2024, seiring pengesahan Perpol No. 13 Tahun 2024. Direktorat ini hadir untuk membina teknis dan strategi penanganan kasus perlindungan perempuan dan anak di seluruh Indonesia.

“Kami hadir bukan hanya untuk menangani kasus yang lintas wilayah atau negara, tapi juga untuk memastikan pendekatan penanganan di setiap wilayah berbasis korban, sensitif gender, dan berorientasi pada keadilan yang manusiawi,” tegas Brigjen Pol. Nurul Azizah.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga memperkenalkan dua inisiatif nasional yang tengah digalakkan: kampanye “Rise and Speak: Berani Bicara Selamatkan Sesama” dan program “Polwan Wajib PPA”. Kedua program ini diharapkan mendorong partisipasi aktif Polwan dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di berbagai sektor kehidupan.

“Rise and Speak adalah seruan aksi bagi siapa saja untuk bangkit dan bersuara demi perubahan. Banyak Polwan kita yang punya semangat dan kepedulian, tapi belum dapat ruang untuk bersinar. Di sinilah pentingnya kita hadirkan platform dan penguatan kapasitas,” jelasnya.

Program “Polwan Wajib PPA”, lanjutnya, ditujukan untuk menjadikan setiap Polwan sebagai ujung tombak perlindungan terhadap korban kekerasan berbasis gender, baik di lingkungan keluarga, sosial, pendidikan, hingga tempat kerja.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi, meningkatkan kapasitas Polwan, dan memperkuat keberpihakan institusi Polri terhadap korban kekerasan, terutama perempuan dan anak.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *